Put Your License Code Here!

Tags

Featured Post

نموذج الاتصال

Ticker

6/recent/ticker-posts

Slider

5/random/slider

Categories

Advertisement

Space Iklan Kosong (Hubungi Kami)

Tags

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available.

Popular Posts

iklan banner
BLANTERVIO103

PENGENALAN SPRAYER (PENGERTIAN, JENIS, KOMPONEN, PRINSIP KERJA, DAN PERAWATAN)

PENGENALAN SPRAYER (PENGERTIAN, JENIS, KOMPONEN, PRINSIP KERJA, DAN PERAWATAN)
الجمعة، 31 مارس 2023

Jenis Alat Penyemprot berdasarkan Tenaga yang digunakan

  Berdasarkan tenaga yang digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi beberapa bagian diantaranya adalah alat penyemprot dengan tenaga tangan (hand sprayer), dan alat penyemprot dengan pompa tekanan tinggi.

  Alat penyemprot dengan tangan atau biasa disebut hand sprayer adalah salah satu alat yang digunakan dalam dunia pertanian. Kegunaan dari alat ini adalah untuk menyemprotkan cairan kimia berupa obat - obatan untuk memberantas hama dalam upaya perawatan tanaman. Alat ini selain digunakan dalam bidang pertanian juga bisa dimanfaatkan dalam bidang peternakan dan juga bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Cara kerja dari mesin hand sprayer adalah cairan yang ada dalam tangki ini akan mengalir kemudian diterima oleh putaran piringan. kemudian larutan tersebut akan disebarkan kearah bidang sasaran sehingga tertuju dengan pasti dan tidak membuang-buang cairan obat yang disemprotkan.

  Hand sprayer tipe pompa merupakan jenis sprayer yang paling banyak diminati dan digunakan oleh petani Indonesia. Harga yang relatif murah, mudah dalam penggunaanya dan perawatannya menjadikan sebagian besar petani di Indonesia lebih berminat dan menggunakan  hand sprayer

  Namun penggunan hand sprayer ini hasilnya kurang efektif, kurang efisien dan mudah rusak. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Dirjen Tanaman Pangan pada tahun 1997 di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa hand sprayer tipe gendong atau ransel ini sering mengalami kerusakan.

  Berdasarkan tenaga penggerak, Sprayer dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Sprayer dengan Penggerak

2.      Tangan (Hand Operated Sprayer)

3.      Atomizer (Hand sprayer)

4.      Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)

5.      Sprayer semi otomatis (Knapsack sprayer)

6.      Bucket sprayer

7.      Barrel sprayer

8.      Wheel barrow sprayer

9.      Slide pumpsprayer

10.  Sprayer Bermotor (Power Sprayer)

11.  Hydraulic sprayer

12.  Blower sprayer

13.  Hydro pneumatic sprayer

14.  Aerosol generator

Pengertian Sprayer Beserta Fungsinya

  Sprayer adalah alat atau mesin yang berfungsi untuk memecahkan suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan atau droplets atau spraySprayer biasanya digunakan sebagai alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman. Kinerja dari sprayer itu sendiri sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.

  Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi. Kegunaan khusus sprayer diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.

2.      Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.

3.      Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.

4.      Menyemprotkan pupuk cairan.

5.      Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.

Fungsi lainnya dari nozzle adalah :

1.      Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size).

2.      Mengatur flow rate (angka curah).

3.      Mengatur distribusi semprotan, yang dipengaruhi oleh pola semprotan, sudut semprotan, dan lebar semprotan.

  Tujuan sprayer adalah agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.

Macam – Macam Sprayer

  Adapun macam – macam sprayer yang biasa digunakan diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Sprayer Hidraulik

Pada tipe hidraulik tekanan di dalamnya berasal dari kerja pompa pada bahan semprotan yang cair. Tekanan yang terjadi mendesak cairan melalui nozzle yang memecah semprotan ke dalam tetes-tetes kecil dengan ukuran yang tepat dan memancarkannya dalam pola semprot yang diinginkan. Tenaga yang cukup besar juga diberikan pada tetes-tetes semprotan untuk membawa tetes-tetes itu dari nozzle ke permukaan yang diberi perlakuan.

2.      Sprayer Hidropneumatik

Sprayer jenis ini mempunyai kisaran penggunaan kira-kira sama dengan penyemprot tekanan rendah dan volume rendah yang telah ditetapkan sebelumnya. Cairan semprotan di dalam tangki yang bertekanan dan tekanan penyemprotan berasal dari kompresor udara yang digerakkan oleh mesin. Pencampuran atau mixing dilakukan dengan pencampuran secara mekanik atau dengan pipa udara yang mengeluarkan udara di bawah permukaan cairan di dalam tangki.

3.      Sprayer Tiup

Sprayer tiup juga dikenal sebagai penyemprot konsentrat atau penyemprot kabut. Dikembangkan dalam aplikasi pemberian pestisida dalam bentuk yang pekat. Penyemprot ini digunakan untuk penyemprotan kebun pohon buah – buahan yang memiliki lahan yang luas, pohon peneduh yang besar, sayuran, serta tanaman budidaya tertentu lainnya.

4.      Sprayer Aerosol

Sprayer ini menyebarkan bahan semprotan dalam bentuk tetes-tetes yang sangat halus diameter 1 – 50 mikron yang bertahan di dalam udara dalam waktu yang cukup lama. Pembunuhan serangga dengan sprayer ini bergantung pada tersentuhnya oleh insektisida di udara karena lazimnya tidak ada atau sangat kecilnya pengaruh aksi-aksi bahan kimia. Alat ini digunakan dalam pengendalian sementara nyamuk dewasa, lalat, dan serangga lain sejenisnya.

5.      Mist blower

Mist blower merupakan salah satu tipe sprayer yang bisa membentuk partikel-partikel sangat kecil dari suatu campuran insektisida dan fungisida berkonsentrasi tinggi serta mendispersikannya ke dalam suatu arus udara kecepatan tinggi. Bahan yang dipakai berupa larutan atau suspensi.

6.      Knapsack Sprayer

Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot punggung. Sprayer ini paling umum digunakan oleh petani hampir di semua areal pertanian padi, sayuran, atau diperkebunan.

7.      Motor Sprayer

Sprayer jenis ini menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor sprayer bervariasi tergantung jenis dan mereknya, antara lain digendong di punggung, ditarik dengan kendaraan, diletakan di atas tanah, dibawa oleh pesawat terbang, dan sebagainya.

8.      CDA Sprayer

CDA sprayer tidak menggunakan tekanan udara untuk menyebarkan larutan semprot ke bidang semprot sasaran, melainkan berdasarkan gaya grafitasi dan putaran piringan.

Fungsi – Fungsi Sprayer

Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi. Kegunaan khusus sprayer diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.

2.      Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.

3.      Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.

4.      Menyemprotkan pupuk cairan.

5.      Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.

Fungsi lainnya dari nozzle adalah :

4.      Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size).

5.      Mengatur flow rate (angka curah).

6.      Mengatur distribusi semprotan, yang dipengaruhi oleh pola semprotan, sudut semprotan, dan lebar semprotan.

  Tujuan sprayer adalah agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.

Komponen – Komponen Sprayer Beserta Fungsinya

  Berikut ini komponen – komponen pada sprayer diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Tangki (tank)

Merupakan tempat larutan diisikan. Volumenya dapat berbeda beda tergantung dengan tipe dari sprayer masing-masing. Tangki biasanya dari bahan plat tahan karat, yang digunakan untuk menampung cairan.

2.      Pengaduk (agitator)

Untuk mengaduk larutan yang ada di dalam tangki. Pengadukan dimaksudkan agar suspensi atau campuran larutan dapat tersebar merata dan tidak mengendap, sehingga tidak menyumbat nozzle.

3.      Unit pompa (pump)

Yang terdiri dari silinder pompa, dan piston dari kulit. Untuk memberikan tekanan kepada larutan yang digunakan, sehingga larutan dapat dikeluarkan dari tangki dan mengalir melalui selang dan keluar pada nozzle.

4.      Pengatur tekanan (pressure gauge)

Untuk mengatur tekanan terhadap besar kecilnya volume cairan yang dikeluarkan, sesuai dengan kebutuhan.

5.      Saringan (strainer)

Untuk menyaring larutan yang akan dimasukkan ke dalam tangki. Hal ini dilakukan supaya tidak ada zat lain yang ikut tercampur sehingga dapat merusak dan menyumbat nozzle.

6.      Penutup

Untuk menutup tangki, supaya pada saat dikerjakan tidak tumpah dan untuk menjaga tekanan udara di dalam tangki.

7.      Tangkai pompa

Untuk memompa cairan.

8.      Saluran penyemprot

Terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi nozzle.

9.      Sabuk penggendong

Digunakan untuk menyandang sprayer pada punggung.

10.  Selang karet

Untuk menyalurkan larutan dari tangki ke nozzle.

11.  Piston pompa

12.  Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki.

13.  Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet.

14.  Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nozzle.

15.  Nozzle.

Untuk memecah cairan menjadi partikel halus dan memperhalus larutan yang dikeluarkan pada saat penyemprotan, sehingga dihasilkan daya jangkau yang luas dan merata.

Prinsip Kerja Sprayer

  Prinsip kerja sprayer secara umum yaitu untuk memecah cairan menjadi tetesan - tetesan dengan ukuran efektif, mendistribusikan cairan tersebut secara merata di atas permukaan daun. Mengatur banyaknya larutan racun untuk menghindarkan pemakaian yang berlebihan yang bisa saja bersifat merusak atau bahkan pemborosan bahan. Prinsip kerja nya cairan dari tangki akan dijatuhkan dan mengalir melalui selang ke kepala semprot dengan gaya gravitasi. Dengan nozzle putar, larutan semprot terakumulasi di dasar mangkuk yang berputar sehingga gaya sentrifugal di dalam mangkuk akan menghasilkan droplet. Ketika larutan semprot mencapai ujung nozzle yang berbentuk kerucut (cone-shaped nozzle), droplet akan dijatuhkan atau disemprotkan keluar dengan pola hollow - cone ( kerucut) dengan diameter sekitar 1,8 meter.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Sprayer

  Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas penggunaan sprayer diantaraya adalah sebagai berikut:

1.      Faktor yang berasal dari peralatan itu sendiri, yaitu lebar nozzle, tekanan, bentuk nozzle.

2.      Faktor yang ditentukan oleh cairannya adalah viskositas, harga kerapatan cairan, dan tegangan muka sangat mempengaruhi bentuk ukuran butiran maupun penyebaran butirannya.

3.      Penyemprot Tekanan Tinggi untuk tanaman pertanian adalah Tipe Gendong atau Knapsack dirancang untuk dapat menyelesaikan penyemprotan tanaman dengan cepat dan efisien, power sprayers dusters atau misters ini banyak digunakan pada lahan pertanian dan perkebunan yang luas dan tersebar.

SNI dan Perawatan Sprayer

  Berikut ini adalah tahapan – tahapan dalam merawat alat semprot pertanian atau sprayer, yaitu:

1.      Pakai dan gunakan sprayer sesuai dengan fungsinya. Hindari pemakaian yang tidak perlu dengan sprayer, misalnya mengaduk larutan campuran pupuk atau pestisida dengan tangkai sprayer, mencampur larutan didalam tangki sprayer dengan cara menggoyang tangki sprayer secara kasar.

2.      Sering melihat atau mengecek bagian yang rawan rusak, seperti karet seal yang sering rusak atau aus, pengatur atau kran yang sering macet dan aus, spuyer atau nozzle yang sering digunakan sering membesar dengan sendirinya dan katup macet karena kurang dalam pelumasannya.

3.      Sebelum digunakan akan lebih baik dicek terlebih dahulu bila ada kebocoran dan segera lakukan perbaikan bila itu hanya perbaikan ringan, jangan menunggu alat benar-benar rusak.

4.      Segera ganti spare part yang rusak dengan yang baru di toko pertanian terdekat, agar kerusakan tidak merembet ke komponen lainnya.

5.      Gunakan air yang bersih untuk bahan pelarut saat melakukan penyemprotan. Cara mengetahui air itu keruh dan layak untuk pelarut yaitu dengan mencelupkan jari tangan ke air tersebut kalau jari tangan masih terlihat berarti air tersebut masih bisa digunakan sebagai pelarut.

6.      Setelah selesai penyemprotan, sprayer harus dicuci berulang kali agar sisa pupuk atau pestisida tidak kering dan menjadi kerak. Langkah cuci pertama, masukkan air bersih, kocok - kocok seperlunya dan buang airnya. cuci kedua, masukkan air bersih, buang lewat spuyer atau nozzle dan buang sisa air dalam tangki. cuci ketiga, kocok sebentar, buang lewat spuyer atau nozzle dan buang sisa air dalam tangki kemudian keringkan, dan lumasi bagian yang bergerak seperti piston dengan minyak.

7.      Simpan dengan kondisi miring atau terbalik. Tangki sprayer yang selalu dirawat tentu saja akan lebih awet.

Adapun SNI dalam alat sprayer diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      SNI 8485:2018 untuk alat pemeliharaan tanaman – sprayer gendong elektrik.

2.      SNI 4513:2008 untuk alat pemeliharaan tanaman – sprayer gendong semi otomatis.

                    3.   SNI 02-4513:2-1998 untuk sprayer tipe gendong – hand sprayer.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

6641157226081122506

Start typing and press Enter to search