PENGUKURAN DRAINASE (STUDI KASUS DESA PELOKAN KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU)
PENGUKURAN DRAINASE (STUDI KASUS: DESA PELOKAN KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU)
Data yang diperoleh
Format
Data |
Saluran 1 |
Saluran 2 |
Lebar
Datum |
87 cm |
77 cm |
Lebar
Dasar Datum |
30 cm |
36 cm |
Lebar
Permukaan Air |
36 cm |
40 cm |
Tinggi
Saluran |
75 cm |
68 cm |
Segmen 1 |
5 cm |
8 cm |
Segmen 2 |
5.5 cm |
7.8 cm |
Segmen 3 |
5.8 cm |
7.9 cm |
Segmen 4 |
5.8 cm |
8 cm |
Segmen 5 |
5.5 cm |
7.9 cm |
Jenis
Bangunan |
Beton di Poles |
Beton di Poles |
Harga n |
0.012 |
0.012 |
Ketinggian
Titik 1 |
5 cm |
8 cm |
Ketinggian
Titik 2 (∆H) |
6 cm |
9.5 cm |
Jarak
Titik 1 ke Titik 2 |
100 cm |
100 cm |
Pengukuran dilakukan dilokasi Drainase Desa Pelokan
Kabupaten Mukomuko Provinsi bengkulu. Pengukuran dilakukan pada hari Rabu 30
September 2020 dimulai pukul 06.35 WIB. Lokasi Drainase saluran 1 berada pada Latitude (lintang) -2.467 dan Longitude (bujur) 101.094, sedangkan
Lokasi drainase saluran 2 Terletak pada Latitude
(Lintang) -2497 dan Longitude (bujur)
101.095.
Untuk pengukuran
ketinggian rata-rata air adalah jumlah ketinggian air seluruh segmen dibagi
dengan banyak segmen. Lalu untuk perhitungan luas, karena bentuk dari
bangunannya adalah trapesium maka kita harus mencari nilai nilai Z terlebih
dahulu dengan rumus akar luas permukaan air dikurangi dengan luas dasar datum
kemudian dibagi dua, lalu hasilnya di kuadratkan setelah itu dijumlahkan dengan
tinggi rata – rata air yang telah dikuadratkan. Setalah didapt nilai Z maka
kita mencari luas penampangnya dengan rumus panjang dasar datum ditambah dengan
nilai Z dikali dengan ketinggian rata – rata air lalu di kali lagi dengan
ketinggian rata-rata air. Setelah itu untuk perhitungan keliling basah yaitu
panjang dasar datum ditambah dengan 2 dikali ketinggian rata-rata air kemudian dikali akar 1 ditambah nilai Z
kuadrat. Lalu untuk perhitungan hidrolik dapat dicari dengan luas penampang
dibagi dengan keliling basah. Lalu kita mencari slope dengan rumus ketinggian
di titik 1 dibagi dengan ketinggian dititik 2 kemudian dibagi jarak antara
titik 1 dan 2. Setelah itu kita dapat mencari nilai kecepatan dengan rumus 1
dibagi nilai koefisien n bangunan dikali dengan jari – jari hidrolik pangkat 2
per 3 dan dikali akar slope. Dan perhitungan debitny dapat dicari dengan
kecepatan dikali dengan luas penampang.
Pada saluran drainase 1 bentuk dari saluran nya adalah
trapesium yang terbuat dari beton yang di poles sehingga harga n sebesar 0.012
berdasarkan tabel. Berdasarkan hasil pengukuran pada saluran drainase 1,
diperoleh hasil ketinggian rata – rata air diperoleh sebesar 0.0552 m yang
telah dibagi oleh 5 segmen pengukuran, lalu diperoleh nilai z sebesar 0.0628 m
lalu diperoleh nilai luas sebesar 0.0167 m², lalu diperoleh nilai keliling
basah sebesar 0.56 m selanjutnnya diperoleh nilai jari – jari hidrolik sebesar
0.046 m kemudian diperoleh nilai slope atau kemiringan saluran sebesar 0.01,
lalu diperoleh nilai kecepatan aliran air sebesar 0.9858 m/s dan diperoleh
nilai debit air yang mengalir pada saluran sebesar 0.01656 m³/s.
Pada saluran drainase 2 bentuk dari saluran nya adalah trapesium yang terbuat dari beton yang di poles sehingga diperoleh harga n sebesar 0.012 berdasarkan tabel. Berdasarkan hasil pengukuran pada saluran drainase 2, diperoleh hasil ketinggian rata – rata air diperoleh sebesar 0.0792 m yang telah dibagi oleh 5 segmen pengukuran, lalu diperoleh nilai z sebesar 0.0937 m lalu diperoleh nilai luas sebesar 0.0291m², lalu diperoleh nilai keliling basah sebesar 0.5191 m selanjutnnya diperoleh nilai jari – jari hidrolik sebesar 0.0561 m kemudian diperoleh nilai slope atau kemiringan saluran sebesar 0.015, lalu diperoleh nilai kecepatan aliran air sebesar 1.4955 m/s dan diperoleh nilai debit air yang mengalir pada saluran sebesar 0.0435 m³/s.
Dokumentasi
Emoticon