PENGENALAN SPRAYER (PENGERTIAN, JENIS, KOMPONEN, PRINSIP KERJA, DAN PERAWATAN)
Jenis Alat Penyemprot berdasarkan Tenaga yang digunakan
Berdasarkan
tenaga yang digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi beberapa bagian
diantaranya adalah alat penyemprot dengan tenaga tangan (hand sprayer), dan alat penyemprot dengan pompa tekanan tinggi.
Alat
penyemprot dengan tangan atau biasa disebut hand
sprayer adalah salah satu alat yang digunakan dalam dunia pertanian.
Kegunaan dari alat ini adalah untuk menyemprotkan cairan kimia berupa obat -
obatan untuk memberantas hama dalam upaya perawatan tanaman. Alat ini selain
digunakan dalam bidang pertanian juga bisa dimanfaatkan dalam bidang peternakan
dan juga bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Cara kerja dari mesin hand sprayer adalah cairan yang ada
dalam tangki ini akan mengalir kemudian diterima oleh putaran piringan.
kemudian larutan tersebut akan disebarkan kearah bidang sasaran sehingga
tertuju dengan pasti dan tidak membuang-buang cairan obat yang disemprotkan.
Hand sprayer tipe pompa merupakan jenis sprayer yang paling banyak
diminati dan digunakan oleh petani Indonesia. Harga yang relatif
murah, mudah dalam penggunaanya dan perawatannya menjadikan sebagian
besar petani di Indonesia lebih berminat dan menggunakan hand sprayer.
Namun penggunan
hand sprayer ini
hasilnya kurang efektif, kurang efisien dan mudah rusak. Berdasarkan
hasil studi yang dilakukan oleh Dirjen Tanaman Pangan pada
tahun 1997 di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa hand sprayer tipe gendong atau
ransel ini sering mengalami kerusakan.
Berdasarkan
tenaga penggerak, Sprayer dibagi
menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sprayer dengan Penggerak
2. Tangan
(Hand Operated Sprayer)
3. Atomizer (Hand sprayer)
4. Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
5. Sprayer semi
otomatis (Knapsack sprayer)
6.
Bucket sprayer
7.
Barrel sprayer
8.
Wheel
barrow sprayer
9.
Slide pumpsprayer
10. Sprayer Bermotor (Power Sprayer)
11.
Hydraulic sprayer
12.
Blower sprayer
13.
Hydro
pneumatic sprayer
14. Aerosol generator
Pengertian Sprayer Beserta Fungsinya
Sprayer adalah alat atau mesin yang
berfungsi untuk memecahkan suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran
cairan atau droplets atau spray. Sprayer biasanya digunakan sebagai alat aplikator pestisida
yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama dan
penyakit tanaman. Kinerja dari sprayer itu
sendiri sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet
aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai
dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.
Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan
yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet)
dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi. Kegunaan khusus sprayer diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Menyemprotkan
insektisida untuk mencegah dan
memberantas hama.
2.
Menyemprotkan
fungisida untuk mencegah dan
memberantas penyakit.
3.
Menyemprotkan
herbisida untuk mencegah dan
memberantas gulma.
4.
Menyemprotkan
pupuk cairan.
5.
Menyemprotkan
cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.
Fungsi lainnya dari nozzle adalah :
1.
Menentukan ukuran
butiran semprot (droplet size).
2.
Mengatur flow rate (angka curah).
3.
Mengatur distribusi
semprotan, yang dipengaruhi oleh pola semprotan, sudut semprotan, dan lebar
semprotan.
Tujuan sprayer adalah agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.
Macam – Macam Sprayer
Adapun macam –
macam sprayer yang biasa digunakan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sprayer
Hidraulik
Pada tipe hidraulik
tekanan di dalamnya berasal dari kerja pompa pada bahan semprotan yang cair.
Tekanan yang terjadi mendesak cairan melalui nozzle yang memecah semprotan ke dalam tetes-tetes kecil dengan
ukuran yang tepat dan memancarkannya dalam pola semprot yang diinginkan. Tenaga
yang cukup besar juga diberikan pada tetes-tetes semprotan untuk membawa
tetes-tetes itu dari nozzle ke
permukaan yang diberi perlakuan.
2. Sprayer
Hidropneumatik
Sprayer jenis ini mempunyai kisaran penggunaan
kira-kira sama dengan penyemprot tekanan rendah dan volume rendah yang telah
ditetapkan sebelumnya. Cairan semprotan di dalam tangki yang bertekanan dan
tekanan penyemprotan berasal dari kompresor udara yang digerakkan oleh mesin.
Pencampuran atau mixing dilakukan
dengan pencampuran secara mekanik atau dengan pipa udara yang mengeluarkan
udara di bawah permukaan cairan di dalam tangki.
3.
Sprayer Tiup
Sprayer tiup juga dikenal sebagai penyemprot
konsentrat atau penyemprot kabut. Dikembangkan dalam aplikasi pemberian
pestisida dalam bentuk yang pekat. Penyemprot ini digunakan untuk penyemprotan
kebun pohon buah – buahan yang memiliki lahan yang luas, pohon peneduh yang
besar, sayuran, serta tanaman budidaya tertentu lainnya.
4. Sprayer
Aerosol
Sprayer ini menyebarkan bahan semprotan dalam
bentuk tetes-tetes yang sangat halus diameter 1 – 50 mikron yang bertahan di
dalam udara dalam waktu yang cukup lama. Pembunuhan serangga dengan sprayer ini
bergantung pada tersentuhnya oleh insektisida
di udara karena lazimnya tidak ada atau sangat kecilnya pengaruh aksi-aksi
bahan kimia. Alat ini digunakan dalam pengendalian sementara nyamuk dewasa,
lalat, dan serangga lain sejenisnya.
5. Mist
blower
Mist blower merupakan salah satu tipe sprayer yang bisa membentuk
partikel-partikel sangat kecil dari suatu campuran insektisida dan fungisida
berkonsentrasi tinggi serta mendispersikannya ke dalam suatu arus udara
kecepatan tinggi. Bahan yang dipakai berupa larutan atau suspensi.
6. Knapsack
Sprayer
Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot
punggung. Sprayer ini paling umum
digunakan oleh petani hampir di semua areal pertanian padi, sayuran, atau
diperkebunan.
7. Motor
Sprayer
Sprayer jenis ini menggunakan mesin sebagai
tenaga penggerak pompanya yang berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam
tangki. Cara penggunaan motor sprayer
bervariasi tergantung jenis dan mereknya, antara lain digendong di punggung,
ditarik dengan kendaraan, diletakan di atas tanah, dibawa oleh pesawat terbang,
dan sebagainya.
8. CDA
Sprayer
CDA sprayer tidak menggunakan tekanan udara untuk menyebarkan larutan semprot ke bidang semprot sasaran, melainkan berdasarkan gaya grafitasi dan putaran piringan.
Fungsi
– Fungsi Sprayer
Fungsi utama sprayer
adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara
merata pada objek yang dilindungi. Kegunaan khusus sprayer diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Menyemprotkan
insektisida untuk mencegah dan
memberantas hama.
2.
Menyemprotkan
fungisida untuk mencegah dan
memberantas penyakit.
3.
Menyemprotkan
herbisida untuk mencegah dan
memberantas gulma.
4.
Menyemprotkan
pupuk cairan.
5.
Menyemprotkan
cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.
Fungsi lainnya dari nozzle adalah :
4.
Menentukan ukuran
butiran semprot (droplet size).
5.
Mengatur flow rate (angka curah).
6.
Mengatur distribusi
semprotan, yang dipengaruhi oleh pola semprotan, sudut semprotan, dan lebar
semprotan.
Tujuan sprayer adalah agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.
Komponen – Komponen Sprayer Beserta Fungsinya
Berikut ini komponen – komponen pada sprayer diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Tangki (tank)
Merupakan tempat larutan diisikan.
Volumenya dapat berbeda beda tergantung dengan tipe dari sprayer masing-masing. Tangki biasanya dari bahan plat tahan karat,
yang digunakan untuk menampung cairan.
2.
Pengaduk (agitator)
Untuk mengaduk larutan
yang ada di dalam tangki. Pengadukan dimaksudkan agar suspensi atau campuran
larutan dapat tersebar merata dan tidak mengendap, sehingga tidak menyumbat nozzle.
3.
Unit pompa (pump)
Yang terdiri dari
silinder pompa, dan piston dari kulit. Untuk memberikan tekanan kepada larutan
yang digunakan, sehingga larutan dapat dikeluarkan dari tangki dan mengalir
melalui selang dan keluar pada nozzle.
4.
Pengatur tekanan (pressure gauge)
Untuk mengatur
tekanan terhadap besar kecilnya volume cairan yang dikeluarkan, sesuai dengan
kebutuhan.
5.
Saringan (strainer)
Untuk menyaring larutan
yang akan dimasukkan ke dalam tangki. Hal ini dilakukan supaya tidak ada zat
lain yang ikut tercampur sehingga dapat merusak dan menyumbat nozzle.
6.
Penutup
Untuk menutup tangki,
supaya pada saat dikerjakan tidak tumpah dan untuk menjaga tekanan udara di
dalam tangki.
7.
Tangkai pompa
Untuk memompa cairan.
8.
Saluran penyemprot
Terdiri dari kran, selang
karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi nozzle.
9.
Sabuk penggendong
Digunakan untuk
menyandang sprayer pada punggung.
10.
Selang karet
Untuk menyalurkan larutan
dari tangki ke nozzle.
11.
Piston pompa
12.
Katup pengatur aliran cairan
keluar dari tangki.
13.
Katup pengendali aliran cairan
bertekanan yang ke luar dari selang karet.
14.
Laras pipa penyalur aliran
cairan bertekanan dari selang menuju ke nozzle.
15.
Nozzle.
Untuk memecah cairan menjadi partikel halus dan memperhalus larutan yang dikeluarkan pada saat penyemprotan, sehingga dihasilkan daya jangkau yang luas dan merata.
Prinsip Kerja Sprayer
Prinsip kerja sprayer secara umum yaitu untuk memecah cairan menjadi tetesan - tetesan dengan ukuran efektif, mendistribusikan cairan tersebut secara merata di atas permukaan daun. Mengatur banyaknya larutan racun untuk menghindarkan pemakaian yang berlebihan yang bisa saja bersifat merusak atau bahkan pemborosan bahan. Prinsip kerja nya cairan dari tangki akan dijatuhkan dan mengalir melalui selang ke kepala semprot dengan gaya gravitasi. Dengan nozzle putar, larutan semprot terakumulasi di dasar mangkuk yang berputar sehingga gaya sentrifugal di dalam mangkuk akan menghasilkan droplet. Ketika larutan semprot mencapai ujung nozzle yang berbentuk kerucut (cone-shaped nozzle), droplet akan dijatuhkan atau disemprotkan keluar dengan pola hollow - cone ( kerucut) dengan diameter sekitar 1,8 meter.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Efektivitas Kerja Sprayer
Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas
penggunaan sprayer diantaraya adalah
sebagai berikut:
1. Faktor
yang berasal dari peralatan itu sendiri, yaitu lebar nozzle, tekanan, bentuk nozzle.
2. Faktor
yang ditentukan oleh cairannya adalah viskositas, harga kerapatan cairan, dan
tegangan muka sangat mempengaruhi bentuk ukuran butiran maupun penyebaran
butirannya.
3. Penyemprot Tekanan Tinggi untuk tanaman pertanian adalah Tipe Gendong atau Knapsack dirancang untuk dapat menyelesaikan penyemprotan tanaman dengan cepat dan efisien, power sprayers dusters atau misters ini banyak digunakan pada lahan pertanian dan perkebunan yang luas dan tersebar.
SNI dan Perawatan Sprayer
Berikut ini adalah tahapan – tahapan dalam
merawat alat semprot pertanian atau sprayer,
yaitu:
1.
Pakai dan gunakan sprayer
sesuai dengan fungsinya. Hindari pemakaian yang tidak perlu dengan sprayer, misalnya mengaduk larutan
campuran pupuk atau pestisida dengan tangkai sprayer, mencampur larutan didalam tangki sprayer dengan cara menggoyang tangki sprayer secara kasar.
2.
Sering melihat atau mengecek bagian yang rawan rusak, seperti
karet seal yang sering rusak atau
aus, pengatur atau kran yang sering macet dan aus, spuyer atau nozzle yang
sering digunakan sering membesar dengan sendirinya dan katup macet karena
kurang dalam pelumasannya.
3.
Sebelum digunakan akan lebih baik dicek terlebih dahulu bila
ada kebocoran dan segera lakukan perbaikan bila itu hanya perbaikan ringan,
jangan menunggu alat benar-benar rusak.
4.
Segera ganti spare
part yang rusak dengan yang baru di
toko pertanian terdekat, agar kerusakan tidak merembet ke komponen lainnya.
5.
Gunakan air yang bersih untuk bahan pelarut saat melakukan
penyemprotan. Cara mengetahui air itu keruh dan layak untuk pelarut yaitu
dengan mencelupkan jari tangan ke air tersebut kalau jari tangan masih terlihat
berarti air tersebut masih bisa digunakan sebagai pelarut.
6.
Setelah selesai penyemprotan, sprayer harus dicuci berulang kali agar sisa pupuk atau pestisida
tidak kering dan menjadi kerak. Langkah cuci pertama, masukkan air bersih,
kocok - kocok seperlunya dan buang airnya. cuci kedua, masukkan air bersih,
buang lewat spuyer atau nozzle dan buang sisa air dalam tangki.
cuci ketiga, kocok sebentar, buang lewat spuyer
atau nozzle dan buang sisa air dalam
tangki kemudian keringkan, dan lumasi bagian yang bergerak seperti piston
dengan minyak.
7.
Simpan dengan kondisi miring atau terbalik. Tangki sprayer yang selalu dirawat tentu saja
akan lebih awet.
Adapun SNI dalam alat sprayer diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
SNI
8485:2018 untuk alat pemeliharaan tanaman – sprayer
gendong elektrik.
2.
SNI
4513:2008 untuk alat pemeliharaan tanaman – sprayer
gendong semi otomatis.
Emoticon